Sumber: http://scientistofsocial.blogspot.com
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dari berbagai
penelitian menyebutkan bahwa > 10% kehidupan jenis mahkluk hidup di muka
bumi ini ada di Indonesia, sedangkan luas daratan Indonesia hanya < 1 75
dari seluruh luas daratan di dunia. Keadaan ini menempatkan Indonesia sebagai
satu di antara tujuh negara mega biodiversity, dengan luas hutan tropis
terbesar ketiga setelah Brasil (Amerika Selatan) dan Zaire (Afrika).
1) Dunia Tumbuhan (Flora)
Persebaran jenis-jenis
tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Daerah yang memiliki jenis tumbuhan
terbanyak terdapat di kawasan hutan hujan primer di dataran rendah Kalimantan,
disusul oleh Papua, Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, serta kawasan Nusa
Tenggara. Perbedaan jenis dan persebaran flora ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain, iklim, kondisi tanah, relief daratan, dan formasi geologi.
a. Iklim
Unsur iklim yang
berpengaruh terhadap keanekaragaman flora, antara lain, curah hujan, suhu,
kelembapan udara dan angin. Ke empat unsur tersebut akan membentuk suatu
kondisi lingkungan tertentu yang memengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia tanah.
Daerah dengan curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi cenderung memiliki
vegetasi yang beraneka ragam, misalnya hutan hujan tropis di pedalaman
Kalimantan. Kondisi fisik hutan hujan tropis, antara lain, pohonnya
besar-besar, ketinggian pohon beragam, suasana selalu basah atau lembap,
daun-daun lebat sehingga sinar matahari terhalang dan tidak dapat menyinari
lantai hutan secara langsung, dan banyak ditemui vegetasi yang merambat.
b . Kondisi Tanah
Kondisi tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanah
dipengaruhi oleh iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah.
Iklim dapat mempercepat proses pelapukan dan pembentukan tanah, sedangkan
batuan induk menentukan sifat dasar tanah. Misalnya, batuan kapur akan
menghasilkan tanah laterit yang kurang subur, sedangkan endapan vulkanik akan
menghasilkan jenis tanah andosol yang subur.
c . Relief Daratan
Relief daratan berhubungan dengan ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Seperti
telah kita ketahui, ketinggian tempat erat kaitannya dengan suhu dan iklim
setempat, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap jenis vegetasinya.
Masih ingatkah kalian dengan pembagian iklim menurut Junghuhn? Junghuhn membagi
iklim berdasarkan dua faktor, yaitu ketinggian tempat dan jenis tanaman.
Masing-masing ketinggian tempat memiliki suhu atau temperatur yang berbeda-beda
sehingga suatu daerah dapat dibedakan atas daerah sedang, daerah sejuk, dan
daerah dingin. Keadaan ini juga akan memengaruhi jenis tanaman tertentu yang
bisa hidup. Untuk lebih jelasnya kalian dapat membuka buku kalian pada kelas
VII.
d . Formasi Geologi
Formasi geologi berpengaruh terhadap persebaran jenis batuan dasar dan jenis
vegetasi. Telah kita ketahui, bahwa sejarah geologi Kepulauan Indonesia terdiri
atas dua paparan benua, yaitu paparan Benua Asia untuk wilayah Indonesia bagian
Barat (Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali) serta paparan Benua Australia
untuk wilayah Indonesia bagian Timur (Kepulauan Maluku, Papua, dan Aru). Di
antara kedua paparan benua tersebut terdapat zona peralihan (Kepulauan Nusa
Tenggara dan Sulawesi) yang mempunyai corak atau ciri khas tersendiri.
Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora tersebut, secara
garis besar, jenis-jenis flora di Indonesia dapat dibedakan, berikut ini.
Persebaran Flora di Indonesia
a. Flora di Indonesia
Bagian Barat
Flora di wilayah Indonesia
bagian Barat didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang selalu basah. Hal
ini dikarenakan pada kawasan ini mempunyai curah hujan dan kelembapan yang
cukup tinggi. Jenis-jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan
flora di Benua Asia pada umumnya. Adapun flora tipe Asia (Asiatis) memiliki
ciri-ciri, berikut ini.
1) Memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti,
kruing, mahoni, dan sejenisnya.
2) Selalu hijau sepanjang tahun.
3) Bersifat heterogen.
Selain itu, di wilayah Indonesia bagian Barat juga terdapat tumbuhan endemik
(hanya ada di daerah tersebut), yaitu Raflesia arnoldi di Sumatra. Wilayah
Indonesia bagian Barat juga banyak dijumpai kawasan hutan mangrove (hutan
bakau), antara lain di pantai Timur Sumatra, pantai Barat dan Selatan
Kalimantan, serta pantai Barat dan Utara Jawa.
b . Flora di Indonesia Bagian Tengah
Daerah peralihan meliputi wilayah Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya
serta Kepulauan Nusa Tenggara. Di kawasan ini tidak kita jumpai adanya hutan
yang lebat. Jenis hutan yang ada hanyalah hutan semusim atau hutan homogen yang
tidak begitu lebat, bahkan di kawasan Nusa Tenggara kita hanya akan menjumpai
adanya sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput yang luas dengan tumbuhan
kayu di sana-sini, sedangkan stepa adalah tanah kering yang hanya ditumbuhi
semak belukar. Kondisi ini terjadi karena di wilayah Nusa Tenggara memiliki
curah hujan yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan pulau-pulau lain di
Indonesia. Jenis tumbuhan yang mendominasi di wilayah Indonesia bagian tengah,
antara lain, jenis palma, cemara, dan pinus.
c . Flora di Indonesia Bagian Timur
Flora di wilayah Indonesia bagian Timur didominasi oleh hutan hujan tropis.
Akan tetapi, jenis tumbuhannya berbeda dengan jenis tumbuhan di wilayah
Indonesia bagian Barat. Jenis flora di wilayah hutan hujan tropis bagian Timur
memiliki kesamaan dengan flora di kawasan Benua Australia, sehingga jenis
floranya bersifat Australis. Salah satu flora ciri khas di kawasan Indonesia
Timur adalah anggrek.
2) Dunia Fauna
Keanekaragaman fauna di
Indonesia secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan floranya.
Luasnya wilayah dan sejarah geologi yang panjang menempatkan Indonesia sebagai
negara yang memiliki kekayaan fauna yang patut dibanggakan. Berdasarkan
penelitian, 17% jenis burung dunia, 16% jenis reptil dunia, dan 12% jenis
mamalia dunia dapat dijumpai di Indonesia. Angka-angka tersebut belum termasuk
fauna endemik, diperkirakan 200 dari 515 jenis mamalia di Indonesia adalah
jenis mamalia endemik, demikian pula 430 dari 1.519 jenis burung yang ada.
Kepulauan Indonesia
memiliki sejarah geologis yang menarik. Hal ini berpengaruh terhadap persebaran
faunanya. Laut yang memisahkan antarpulau membatasi hubungan antarfauna
sejenis, sehingga mereka secara berangsur-angsur berkembang dengan cara mereka
masing-masing sesuai dengan adaptasi mereka terhadap lingkungan setempat. Hal
inilah salah satu faktor yang memunculkan keanekaragaman fauna di Indonesia.
Secara garis besar, persebaran fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi fauna
Indonesia bagian Barat, fauna Indonesia bagian tengah, dan fauna Indonesia
bagian Timur.
a. Fauna Indonesia
Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat adalah fauna-fauna yang terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dahulu pulau-pulau tersebut merupakan satu daratan dengan Semenanjung Malaka (Benua Asia), sehingga flora dan faunanya dapat berkembang dan berpencar secara bebas. Ketika Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terpisah dari Benua Asia, maka masing-masing daerah tersebut membawa perwakilan jenis flora dan fauna yang sama. Oleh karena itu, jenis fauna di wilayah Indonesia bagian Barat disebut juga dengan jenis fauna Asiatis. Beberapa ciri fauna Asiatis, antara lain, banyak dijumpai mamalia ukuran besar, banyak dijumpai berbagai jenis kera dan jenis ikan air tawar, akan tetapi sedikit jenis burung berwarna. Beberapa jenis fauna endemik di wilayah Indonesia bagian Barat, antara lain, badak bercula satu, burung merak, jalak bali, dan orang utan.
Fauna Indonesia bagian Barat adalah fauna-fauna yang terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dahulu pulau-pulau tersebut merupakan satu daratan dengan Semenanjung Malaka (Benua Asia), sehingga flora dan faunanya dapat berkembang dan berpencar secara bebas. Ketika Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terpisah dari Benua Asia, maka masing-masing daerah tersebut membawa perwakilan jenis flora dan fauna yang sama. Oleh karena itu, jenis fauna di wilayah Indonesia bagian Barat disebut juga dengan jenis fauna Asiatis. Beberapa ciri fauna Asiatis, antara lain, banyak dijumpai mamalia ukuran besar, banyak dijumpai berbagai jenis kera dan jenis ikan air tawar, akan tetapi sedikit jenis burung berwarna. Beberapa jenis fauna endemik di wilayah Indonesia bagian Barat, antara lain, badak bercula satu, burung merak, jalak bali, dan orang utan.
b . Fauna Indonesia
Bagian Tengah
Jenis fauna Indonesia
tengah terdapat di Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan beberapa pulau di
sekitarnya. Fauna Indonesia bagian tengah ini merupakan fauna peralihan, karena
mempunyai ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan fauna Indonesia bagian
Barat ataupun fauna Indonesia bagian Timur. Perbedaan karakteristik fauna
antara Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian tengah dibatasi dengan
garis khayal yang dikenal dengan sebutan Garis Wallacea. Hewan khas yang
terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah, antara lain, burung maleo, anoa,
komodo, dan babirusa.
c . Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia bagian
Timur adalah jenis fauna yang terdapat di Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan
beberapa pulau kecil di sekitarnya. Dahulu pulau-pulau tersebut merupakan satu
kesatuan dengan Benua Australia sehingga flora dan faunanya dapat berkembang
dan berpencar secara bebas. Ketika Papua dan beberapa pulau lainnya terpisah
dari Benua Australia, maka daerah-daerah tersebut membawa perwakilan jenis
flora dan fauna yang sama. Oleh karena itu, jenis fauna di wilayah Indonesia
bagian Timur disebut juga dengan jenis fauna Australis. Karakteristik fauna di
wilayah Indonesia Timur berbeda dengan karakteristik fauna di Indonesia bagian
tengah. Perbedaan wilayah ini dibatasi oleh garis khayal yang dikenal dengan sebutan
garis Webber.
Beberapa ciri fauna Australis, antara lain,
a,memiliki jenis
mamalia berukuran kecil,
b.hanya memiliki satu jenis kera,
c.terdapat jenis hewan
berkantung, banyak terdapat jenis burung berbulu indah,
d.sedikit
jenis ikan air tawar.
Beberapa jenis fauna endemik di wilayah Indonesia bagian
Timur, antara lain, burung cendrawasih, dan burung kasuari.
Pembagian wilayah
flora dan fauna oleh garis Wallacea dan Webber tersebut didasarkan pada
kesamaan sifat makhluk hidup dan sejarah geologi yang memengaruhi
persebarannya. Apabila dipetakan, maka lintasan garis Wallacea dan Webber akan
tampak seperti berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar