PERDAGANGAN ANTARDAERAH DAN
PERDAGANGAN ANTARNEGARA
1. Perdagangan
sumber :https://www.mnews.co.id
Manusia sebagai makhluk sosial dan juga
mahluk ekonomi adalah manusia yang tidak lepas dari kebutuhan. Berbagai macam
usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan, salah satunya adalah
dengan menggunakan system perdagangan yang melibatkan penjual, pembeli dan
ketersediaan barang dan jasa. Perdagangan yang dilakukan manusia sudah dimulai
sejak keberadaan manusia berkebudayaan, dengan menggunakan system barter
sebagai system perdagangan yang paling sederhana.
Sepintas lalu kita bisa melihat timbulnya kegiatan
ekonomi antar daerah atau antar negara disebabkan karena adanya perbedaan
permintaan dan penawaran terhadap suatu barang di negara yang satu dengan
negara yang lain.
Tetapi jika diselidiki lebih lanjut, sebenarya yang mendorong
timbulnya kegiatan perdagangan antar daerah atau perdagangan antar negara,
sedikit banyak berkisar pada faktor-faktor berikut :
1. Perbedaan tingkat kejarangan (scarcity)
Coba kalian cari bungkus makanan ringan atau minuman
kemasan yang ada di rumah kalian. Cari informasi tentang nama pabrik yang
memproduksi barang tersebut. Nah, kalau sudah tahu nama perusahaannya, sekarang
coba di lihat berada di kota mana perusahaan tersebut?
Pasti di antara produk-produk kemasan yang tersebut,
produksinya ada yang dari luar kota atau bahkan luar pulau. Misal, kalian tinggal
di Surabaya, tapi pabrik yang memproduksi makanan tersebut adanya di Bandung.
Begitu pula sebaliknya. Itu contoh dari bentuk kegiatan perdagangan.
Secara umum itu bentuk
kegiatan perdagangan terbagi menjadi dua yakni perdagangan antardaerah atau
antarpulau serta perdagangan antarnegara.
Kebutuhan manusia dapat dikatakan tidak terbatas dalam
jumlah dan jenisnya. Kebiasaan masyarakat itu tidak tetap, walaupun nampaknya
statis. Di samping itu dalam masyarakat senantiasa terdapat kekurangan yang
sifatnya relatif yang menimbulkan ekonomi sebagai ilmu pengetahuan. Inilah yang
merupakan azas daripada ilmu ekonomi, sehingga dasar daripada tindakan ekonomi
adalah pemilihan di antara berbagai kemungkinan pemilihan untuk memenuhi
kebutuhan.
Kemungkinan-kemungkinan itu bersifat alternatives.
Dengan perkataan lain dasar dari tindakan ekonomis adalah menghubungkan antara
relative scarcity tersebut dengan permintaan (demand). Prinsip ini pun berlaku
pada kedua macam perdagangan tersebut di atas.
Apabila suatu daerah atau bangsa, tingkat scarcitynya
lebih rendah daripada negara lain, maka dari wilayah ini akan mengalir
barang-barang ke wilayah lain di mana tingkat kejarangannya lebih tinggi.
Perdagangan antar daerah dan perdagangan internasional akan terus berlangsung
selama adanya perbedaan tingkat kelangkaan (scarcity) ini.
2. Perbedaan faktor produksi
Perbedaan faktor produksi antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain, akan menyebabkan daerah-daerah itu menjadi daerah
surplus dan daerah yang minus. Perbedaan-perbedaan faktor produksi itu pada
kelanjutannya akan menimbulkan perbedaan tingkat produktivitas tiap daerah yang
mungkin dicapai.
3. Perbedaan komparatif dari harga barang
Selama ada perbedaan komparatif harga-harga barang,
selama itu pula akan timbul arus ekonomi yang mengalir antar daerah atau
bangsa. Perbedaan harga komparatif (Perbedaan harga yang diperbandingkan)
adalah perbandingan harga barang A dengan harga barang B di suatu negara,
diperbandingkan dengan harga barang A dan B di negara lain. Bila negara-negara
tersebut tersebut negara I dan negara II, maka perbedaan biaya komparatifnya
adalah :
1. Perdagangan dan
Perdagangan Antardaerah/Antarpulau
Sumber
: https://www.bing.com
Perdagangan antardaerah
atau antarpulau sudah dimulai sejak zaman nenek moyang kita. Di Pulau Jawa
telah berkembang beberapa pusat perdagangan. Selain itu, di Indonesia bagian
tengah maupun timur juga berkembang kerajaan dan pusat-pusat perdagangan.
Perdagangan yang dilakukan telah meluas ke seluruh penjuru Nusantara.
Perdagangan antardaerah atau antarnegara akan terjadi
jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, diperlukan
kegiatan ekonomi berupa aktivitas produksi. Aktivitas produksi akan
menghasilkan produk. Produk apa yang dihasilkan bergantung pada sumber daya
yang dimiliki oleh suatu daerah.
a. Pengertian Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar
barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan.
Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk atau lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk atau lembaga
suatu daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar
kesepakatan bersama.
b. Tujuan Perdagangan Antarpulau
Pada saat sekarang ini, perdagangan antardaerah atau
antarpulau tidak lagi dengan cara tradisional, walaupun masih ada beberapa
wilayah yang masih mempertahankan cara tradisional. Jual beli online telah
memudahkan masyarakat untuk melakukan perdagangan lintas daerah bahkan lintas
negara. Dengan bantuan alat komunikasi, jasa kirim, serta internet, jarak bukan
lagi masalah. Perdagangan antarpulau dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi
dengan beberapa tujuan.
Tujuan adanya perdagangan antarpulau antara lain adalah
sebagai berikut;
1) Memperoleh Keuntungan
Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk
memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli
dengan harga jual. Jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan diperoleh
dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.
2) Memperluas Jangkauan Pasar
Perdagangan sampai ke luar daerah atau luar pulau dapat
memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah
konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak dan tersebar di
berbagai daerah. Contohnya, produk parfum original dari daerah X dijual ke
daerah Y. Maka, sekarang pengguna parfum original tersebut bukan hanya penduduk
daerah X, tetapi juga penduduk daerah Y. Semakin lama, parfum original semakin
dikenal banyak orang, sehingga pengguna parfum original di daerah Y pun juga
meningkat.
c. Faktor Pendorong dan Manfaat Perdagangan
Antarpulau/Antardaerah
1). Faktor
Pendorong Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
a) Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
Faktor pendorong perdagangan antardaerah antara lain
perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dengan tanah yang subur lebih mungkin
memproduksi sayur mayur lebih banyak dan menjualnya sampai ke luar daerah
dibandingkan misalnya; daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
b) Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga
antardaerah juga mendorong terciptanya perdagangan antardaerah. Contoh; di
daerah yang kaya akan buah durian, harga durian pasti lebih murah dari daerah
lain yang hanya sedikit memiliki pohon penghasil durian. Hal ini juga akan
mendorong adanya perdagangan antardaerah.
2). Manfaat
Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
a) Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi
konsumen
Manfaat dari perdagangan antardaerah atau antarpulau antara
lain menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen. Perbedaan
kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah akan menyebabkan barang hasil
produknya pun berbeda. Dengan adanya perdagangan antardaerah atau antarpulau,
konsumen dapat menikmati produk yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya.
b) Meningkatkan produktivitas
Pemasaran produk yang makin meluas akan menyebabkan
permintaan atau pemesanan terhadap produk menjadi meningkat. Hal ini akan
mendorong produsen meningkatkan produksi sehingga meningkatkan produktivitas.
c) Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar
akan menyebabkan produsen butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada
lowongan kerja tambahan. Selain itu, perdagangan lintas daerah juga akan
memunculkan unit-unit usaha baru, seperti jasa kirim, perluasan transportasi,
dan sebagainya.
Untuk lebih memahami perdagangan antardaerah ini,
perhatikan contoh berikut ini !
Di daerah Pekalongan Jawa Tengah terkenal dengan
produk batiknya, batik khas Pekalongan yang bisa ditemukan di beberapa wilayah
diluar wilayah Pekalongan. Hal ini terjadi karena distribusi produk batik yang
dilakukan ditujukan untuk memperoleh keuntungan yang besar jadi produk batik
ini tidak dipasarkan di daerah
Pekalongan saja tapi meluas keberbagai daerah yang bisa di jangkau. Batik
Pekalongan ini bisa dijumpai di beberapa kota-kota atau kabupaten di sekitar
Pekalongan seperti wilayah Banyumas ataupun Solo dan Jogja yang mana dua daerah
ini juga merupakan sentra penghasil batik ataubahkan sampai ke Jakarta dan
menjangkau hingga ke luar pulau Jawa. Penjelasan ini menggambarkan contoh dari
perdagangan antardaerah.
3.
Perdagangan Antarnegara
http://www.pembelajaranmu.com/2018/01/pengertian-perdagangan-dan-perdagangan.html
Pada zaman sekarang, batas dan jarak
bukan lagi menjadi penghalang bagi seseorang atau badan untuk melakukan
perdagangan. Bahkan antarnegara pun dapat melakukan perdagangan dengan mudah.
Perdagangan antarnegara yang dimaksud adalah individu atau lembaga dari negara
kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar
negeri. Terjadinya aktivitas perdagangan antaranegara akan menimbulkan
aktivitas yang dinamakan ekspor dan impor.
a. Pengertian dan ruang Lingkup Perdagangan
Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau sering disebut perdagangan
internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat
suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok, lembaga, pemerintah
suatu negara dengan negara lain. Ruang lingkup perdagangan antarnegara
berkaitan dengan beberapa kegiatan, yakni;
• Perpindahan barang
dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
• Perpindahan
modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
• Perpindahan
tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
• Perpindahan
teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
• Penyampaian
informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.
b. Aktivitas Perdagangan Antarnegara
Aktivitas perdagangan antarnegara terkait dengan dua
aktivitas yang disebut dengan ekspor dan impor. Untuk memahami kedua istilah
tersebut kalian baca ulasan berikut;
1) Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar
negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini disebut
eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan.
Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran
berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti Dollar. Mata uang
asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah pada bank dalam negeri. Mata
uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara.
Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor.
Komoditas ekspor Indonesia Sumber
: https://www.bing.com
2) Impor
Impor merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri.
Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut importir. Seorang importir
membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing. Importir dapat menukarkan
uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri. Selanjutnya,
digunakan untuk membayar barang yang diimpor. Barang-barang yang di impor oleh
Indonesia terdiri dari dua macam, yakni migas dan non-migas. Barang-barang yang
termasuk dalam kelompok migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan
elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas antara lain
adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta barang tambang nonmigas
seperti nikel dan batubara.
Komoditas
Impor Indonesia Sumber
: https://www.bing.com
c. Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor
1). Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor
Dalam kebijakan yang pertama ini, untuk meningkatkan ekspor,
pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor.
Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa kemudahan
mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor.
Fasilitas dapat berupa pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk,
bantuan kredit dengan bunga rendah. Hal ini akan menjadikan produsen menjadi
semangat untuk berproduksi. Harga faktor produksi yang murah dapat menurunkan
harga jual sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
2) Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir
karena nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap mata uang asing akan mempermudah
para eksportir untuk menghitung biaya produksi produk ekspornya. Dengan
kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan harga
produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan
eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.
3) Membuat Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian mengenai perdagangan internasional telah banyak
dilakukan oleh beberapa negara. Perjanjian ini mencakup kesediaan masing-masing
negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang, sehingga masing-masing
negara memperoleh keuntungan. Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan
perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat
mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian.
4) Meningkatkan Promosi
Dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasaran
internasional, promosi menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan promosi
dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan
lainnya yang dapat berfungsi sebagai promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan
oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat menangani
promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri. Contohnya, kantor-kantor
pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC),
yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.
Pemerintah telah mengusahakan membuat berbagai kebijakan terkait dengan ekspor
untuk mendorong berkembangnya produsen dalam negeri. Akan tetapi, pada
pelaksanaannya, terdapat pula beberapa hal yang dapat memengaruhi lancar atau
tidaknya perkembangan ekspor suatu negara.
d. Faktor pendorong ekspor
1) Keadaan Pasar Luar Negeri
Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran
dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan
di pasar dunia lebih banyak dari pada penawaran, maka harga cenderung naik.
Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga
cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan
atau menurunkan ekspornya.
2) Keuletan Eksportir untuk Menangkap Peluang Pasar
Seorang eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan
peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah
pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang
strategi pemasaran.
3) Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik Suatu Negara
Bidang ekonomi, sosial, dan politik merupakan bidang yang
terkait satu sama lain. Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka
bidang lain akan terpengaruh. Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami
kerusuhan politik berupa perang antarsuku. Hal tersebut tentu sangat
memengaruhi keberlangsungan proses ekspor ke negara tersebut.
e. Manfaat Perdagangan Antarnegara
1) Memperoleh Keuntungan
Manfaat dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan.
Dengan adanya spesialisasi, yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara,
produsen dapat menghasilkan produk dengan efisien. Perdagangan antarnegara
menyebabkan produsen bersemangat memaksimalkan produktivitas mereka tanpa
khawatir kelebihan produknya tidak akan terjual. Sebab, mereka dapat menjualnya
ke luar negeri.
2) Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di dalam
Negeri
Setiap negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki
oleh negara lain, sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula. Banyak
faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain kondisi geografi,
iklim, penguasaan teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap
negara dapat bertukar hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
di negara mereka.
3) Menjalin Persahabatan Antarnegara
Jalinan persahabatan antarnegara menjadi hal yang sangat
penting di era globalisasi. Adanya perdagangan antarnegara akan lebih
memudahkan terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik di bidang ekonomi akan
memengaruhi hubungan di bidang yang lain, seperti pendidikan, kesehatan,
sosial, serta kemanusiaan.
4) Transfer Teknologi Modern
Untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi,
dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Maka, pada umumnya importir
memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat
terjadinya transfer teknologi modern.
f. Faktor-Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
antarnegara, di antaranya;
• Untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
• Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
• Adanya kelebihan produk dalam negeri
sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber
daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
• Keinginan
membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
• Terjadinya era
globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
g. Kebijakan Perdagangan Internasional Indonesia
Semua
negara akan berusaha untuk melindungi perekonomian negaranya dari pengaruh
perdagangan internasional. Untuk itu ada kebijakan-kebijakan yang berlaku
secara internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah segala
tindakan negara, baik langsung maupun tidak langsung menyangkut kegiatan
perdagangan.
Politik Proteksi
Indonesia menggunakan kebijakan perdagangan
politik proteksi untuk melindungi produk yang dihasilkan dalam negeri. Politik
proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri yang sedang
berkembang dari persaingan barang-barang impor.
Tujuan kebijakan ini antara lain yaitu :
a. Meningkatkan produksi dalam negeri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Memelihara adat tradisionat suatu daerah
Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan sebagai berikut:
a. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah beban yang ditanggung barang-barang yang
melintasi daerah pabean dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara akan
dikenakan bea masuk.
b. Pelarangan Impor
Pelarangan impor ini adalah kebijakan pemerintah untuk
melarang masuknya barang-barang dari luar negeri. Misalnya harga pakaian dari
Cina lebih murah daripada buatan Indonesia, tetapi untuk melindungi industri
garmen Indonesia, maka pemerintah melarang impor pakaian dari Cina.
c. Kuota untuk Pembatasan Impor
Kuota adalah pembatasan pemerintah untuk barang-barang yang
masuk dari luar negeri.
d. Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk membantu biaya
produksi dalam negeri. Sehingga produsen didalam bisa meningkatkan produksinya
ke arah yang lebih baik lagi sehingga mampu bersaing dengan produk impor
4. Perbedaan Perdagangan Antarpulau dan
Perdagangan Internasional
Ada tiga perbedaan utama antara perdagangan domestik
antarpulau dengan perdagangan antarnegara, yaitu sebagai berikut :
a. Peluang perdagangan yang lebih luas
Pada perdagangan antarnegara , suatu negara dapat menjual
barang /jasa ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain.
Dalam perdagangan antarpulau , kita hanya dapat melakukan perdagangan
antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara . Jika tidak ada perdagangan
antarnegara, orang indonesia tidak bisa memiliki mobil, orang Amerika belum dapat makan pisang,seluruh dunia tidak
dapat menikmati film Hollywood, dan lain sebagainya.
b. Adanya Kedaulatan Bangsa
Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur
aliran barang/jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan
kedaulatannya disini. Sementara diperdagangan domestik, aliran perdagangan
berjalan secara bebas tanpa regulasi yang berarti di negara.
c. Penggunaan Kurs Tukar
Dalam melakukan perdagangan antarnegara, Negara-negara
menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdaganan
domestik yang hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga
membutuhkan sisitem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran mata
uang ini.
Untuk mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu
dikembangkan sektor yang potensial untuk mendukung perdagangan, yaitu ekonomi
maritim dan agrikultur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar