PENGUATAN EKONOMI
MARITIM DAN AGRIKULTUR INDONESIA
Indonesia merupakan bangsa bahari, hamparan laut
yang luas merupakan potensi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumber
daya laut, baik sumber daya hayati maupun non hayati di dalam laut. Kesadaran
bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan menyebabkan terjadinya reorientasi
kebijakan yang lebih mengarah pada pengembangan potensi sumber daya maritim
nasional.
Sumber: serikatnews.com
Gambar
Peta Wilayah Laut Indoensia
Indonesia memiliki keunggulan berdasarkan
potensi wilayah yang berasal dari laut, berkat adanya garis pantai sepanjang
80.791 km2danluas perairan mencapai 3,25 juta km2atau
sekitar63 persen wilayah Indonesia. Dari luas perairantersebut, sekitar 0,30
juta km2merupakan lautteritorial dan luas perairan kepulauan
mencapai 2,95 juta km2. Sedangkan luas laut yang termasuk dalam zona
ekonomi eksklusif mencapai 2,55juta km2.Laut tersebut merupakan
penghubung 17.499 pulauyang merupakan tempat tinggalbagi 237,641 jutapenduduk
Indonesia.
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi, yang memisahkan atau menghubungkan satu benua dengan benua lain dan suatu pulau dengan pulau lain.
Hal yang penting dalam pengembangan maritim
antara lain dikarenakan sektor inidapat menyumbangkan:
1. Integrasi
ekonomi kepulauan, dengan pergerakan komoditas yang diperdagangkan dan tenaga
kerja yang bebas hambatan antara pulau-pulau.
2. Integrasi
sosial dan politik dari bangsa dengan pergerakan warga negara yang bebas
hambatan di antara pulau-pulau untuk berbagai tujuan.
Indonesia sebagai poros maritim memiliki agenda
pembangunan maritim, antara lain:
1. Membangun
kembali budaya maritim Indonesia
2. Menjaga
dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut
melalui pengembangan industri perikanan, dengan menempatkan nelayan sebagai
pilar utama
3. Pengembangan
infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri
perkapalan, dan pariwisata maritim
4. Diplomasi
maritim dengan bersama-sama menghilangkan sumber konflik di laut
5. Membangun
kekuatan pertahanan maritim.
Pilar ketiga berupa
pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim merupakan upaya nyata
sebagai penghubung agar dapat meminimalkan hambatan perdagangan, pelayanan, dan
informasi, yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Potensi sumber daya laut di Indoensia
1. Perikanan,
terdiri dari:
a. Perikanan
darat, terdiri dari:
Sumber: starjogja.com
2) Perikanan
air payau, merupakan usaha penangkapan dan budidaya ikan di wilayah pesisir
pantai yang terdapat air payau (percampuran antara air tawar dan air laut).
Contoh: udang, ikan tengiri dan ikan bandeng.
b. Perikanan
laut, merupakan usaha penangkapan ikan di laut. Contoh: ikan tuna, ikan salmon
dan ikan cakalang.
3. Terumbu
karang
Karena Indonesia berada di daerah tropis, maka
banyak ditemukan terumbu karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki
terumbu karang terluas di dunia. Terumbu karang memiliki manfaat antara secara
ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Secara ekonomi manfaat terumbu
karang antara lain untuk makanan, obat-obatan dan obyek wisata. Secara ekologis
terumbu karang mengurangi hempasan gelombang di pantai yang mengakibatkan
abrasi. Sedangkan secara sosial ekonomi terumbu karang merupakan sumber
perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.
Penguatan Ekonomi
Maritim
Untuk mendukung ketersediaan komuditas
perdagangan antarnegara/internasional perlu upaya peningkatan ekonomi maritim.
Sebab, sektor ini merupakan unggulan yang dimiliki Indonesia. Upaya peningkatan
ekonomi maritim meliputi potensi maritim Indonesia, hambatan pembangunan
ekonomi maritim, dan upaya pengembangan ekonomi maritim di Indonesia.
1. Potensi
Ekonomi Maritim Indonesia
Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di
wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam
(SDA) dan jasa-jasa kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi
maritim (maritimeconomy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup
transportasi laut,industri gelangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan
pengoperasian pelabuhan beserta industri barang dan jasa terkait. Kesamaan dari
kedua hal tersebut adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki
kekayaan laut sangat melimpah mulai dari dalam, dasar, sampai di atas
permukaannya. Tetapi nelayan Indonesia masih terjebak di kemiskinan,
padahal produksi perikanan terus
meningkat. Akibat daya saing domestik yang lemah, membuat kegiatan transportasi
laut maupun eksploitasi (pemanfaatan) sumber daya mineral masih dilakukan oleh
pihak asing.
2. Kondisi
Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN
Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk
mencapai 4 tujuan, yaitu :
a. Pertumbuhan
ekonomi tinggi secara berkelanjutan
b. Peningkat
kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudidaya ikan,
dan masyarakat kalautan lainnya yang berskala kecil
c. Terpeliharanya
kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan
d. Menjadikan
laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa
Selanjutnya, kondisi ekonomi maritim di
Indonesia dilihat dari :
-
Sektor Pelayaran
-
Sektor Perikanan
-
Sektor Pariwisata Bahari
3. Strategi
dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia
Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai
dengan perubahan paradigma pembangunan sosial, dari pembangunan barbasis
daratan (land-based development)
menjadi pembangunan berbasis kelautan (ocean-based
development). Hal ini akan memacu berbagaiprodok kebijakan publik,
infrastuktur, dan sumber daya finansial yang terintegrasi menunjang pembangunan
kelautan. Contoh kebijakan di bidang ekonomi maritim adalah menyambut ASEAN
Connectivity,Indonesia menyiapkan 5 pelabuhan besar, antara lain Pelabuhan
Belawan (Sumatera Utara), Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) serta
pelabuhan-pelabuhan lain di Surabaya, Makasar, dan Kalimantan.
Penguatan Agrikultur di
Indonesia
Ekonomi agrikultur merupakan upaya peningkatan
perekonomian dalam memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi atau untuk
mengelola lingkungan hidupnya.
1. Potensi
Agrikultur di Indonesia
Contoh bibit tanaman pangan yang unggul dari
Indonesia seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang
lain. Sektor pertanian merupakan megasektor yang sangat vital bagi perekonomian
Indonesia. Sektor ini juga kontributor besar dalam pendapatan nasional,
penyerapan tenaga kerja, penyerapan pangan, dan penyediaan bahan baku industri.
Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya
pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat.
2. Peran
Agrikultur di Indonesia
Pertanian/agrikultur merupakan sektor primer
dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk
menyumbang hamper setenganh dari perekonomian. Selain itu, agrikultur berperan
sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor.
3. Tantangan
Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Pengembangan di bidang agrikultur di Indonesia
mempunyai beberapa tantangan atau hambatan, antara lain :
-
Skala usaha pertanian pada umumnya
relatif kecil
-
Modal terbatas
-
Penggunaan teknologi masih sederhana
-
Sangat dipengaruhi musim
-
Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja
keluarga
-
Akses terhadap kredit, teknologi, dan
pasar rendah
-
Pasar hasil pertanian sebagian besar
dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani
-
Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan
nonpertanian
-
Kurangnya penyediaan benih yang bermutu
bagi petani
-
Cuaca
yang tidak menentu angin kencang, hujan, panas
-
Banyak
hama penyakit yang belum bisa diatasi
-
Budidaya
hanya tergantung pada iklim
-
Berproduksi
tidak berorientasi pasar
-
Produksi
terbatas
-
Keterbatasan
sarana penunjang (transportasi, traktor, dsb)
-
Kurang
mengetahui informasi pasar
-
Pemasaran
dikuasai oleh pengepul/supplier
-
Tidak
bisa masuk pasar hotel dan super market karena, keterbatasan produksi (kualitas,
kuwantitas dan kontinuitas) dan
keterbatasan sarana dan prasarana pendukung.
-
Lahan
pertanian semakin mahal (semakin sedikit / alih fungsi)
-
Anak–anak
muda banyak meninggalkan pertanian
-
Pendidikan
petani rata – rata rendah (terhambat
penyerapan teknologi)
-
Management
terbatas
-
Mendapatkan
akses modal cukup sulit / terbatas
-
Kalah
bersaing dengan barang – barang import
(Kualitas, Kontinuitas/Harga)
Strategi Pengembangan
Agrikultur di Indonesia
1. Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan peningkatkan
sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan terintegrasi
dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia.
2. Didtribusi
Pupuk Secara Merata
Strategi ini, berupa distribusi pupuk secara
merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah yang ditempuh dalam strategi ini
adalah petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per
hektar selama 1 tahun. Dengan cara ini, pemerintah dapat menyediakan stok pupuk
sesuai dengan kebutuhan petani.
3. Perbaikan
Irigasi
Pemerintah
mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan
atau pengadaan irigasi yang baik.
Program
Peningkatan Ketahanan Pangan
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi
peningkatan dan keberlanjutan ketahanan pangan sampai ke tingkat rumah tangga
sebagai bagian dari ketahanan nasional. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam
program ini meliputi :
1. Pengamanan
ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri
Antara lain melalui pengamanan lahan sawah di daerah irigasi, peningkatan mutu intensifikasi, serta optimalisasi dan perluasan areal pertanian;
Antara lain melalui pengamanan lahan sawah di daerah irigasi, peningkatan mutu intensifikasi, serta optimalisasi dan perluasan areal pertanian;
2. Peningkatan
distribusi pangan
Melalui
penguatan kapasitas kelembagaan pangan dan peningkatan infrastruktur perdesaan
yang mendukung sistem distribusi pangan, untuk menjamin keterjangkauan
masyarakat atas pangan;
3. Peningkatan
pasca panen dan pengolahan hasil
Melalui
optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian untuk pasca panen dan
pengolahan hasil, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi pertanian untuk
menurunkan kehilangan hasil (looses);
4. Diversifikasi
pangan
Melalui
peningkatan ketersediaan pangan hewani, buah dan sayuran, perekayasaan sosial
terhadap pola konsumsi masyarakat menuju pola pangan dengan mutu yang semakin
meningkat, dan peningkatan minat dan kemudahan konsumsi pangan
alternatif/pangan lokal; dan
5. Pencegahan
dan penanggulangan masalah pangan
Melalui
peningkatan bantuan pangan kepada keluarga miskin/rawan pangan, peningkatan
pengawasan mutu dan kemanan pangan, dan pengembangan sistem antisipasi dini
terhadap kerawanan pangan.
Program
Pengembangan Agribinis
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi
berkembangnya usaha agribisnis yang mencakup usaha di bidang agribisnis hulu, on
farm, hilir dan usaha jasa pendukungnya.
Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Pengembangan
diversifikasi usahatani
Melalui
pengembangan usahatani dengan komoditas bernilai tinggi dan pengembangan
kegiatan off-farm untuk meningkatkan pendapatan dan nilai tambah;
2. Peningkatan
nilai tambah produk pertanian dan perikanan
Melalui
peningkatan penanganan pasca panen, mutu, pengolahan hasil dan pemasaran dan
pengembangan agroindustri di perdesaan;
3. Pengembangan
dan rehabilitasi infrastruktur pertanian dan perdesaan
Melalui
perbaikan jaringan irigasi dan jalan usahatani, serta infrastruktur perdesaan
lainnya;
4. Peningkatan
akses terhadap sumberdaya produktif, terutama permodalan;
5. Pengurangan
hambatan perdagangan antar wilayah dan perlindungan dari sistem perdagangan
dunia yang tidak adil;
6. Peningkatan
iptek pertanian dan pengembangan riset pertanian
Melalui
pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat dan spesifik lokasi yang ramah
lingkungan; dan
7. Pengembangan
lembaga keuangan perdesaan dan sistem pendanaan yang layak bagi usaha pertanian
Antara
lain melalui pengembangan dan penguatan lembaga keuangan mikro/perdesaan,
insentif permodalan dan pengembangan pola-pola pembiayaan yang layak dan sesuai
bagi usaha pertanian.
Program
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan daya saing masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat
menjangkau akses terhadap sumberdaya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang akan
dilakukan dalam program ini adalah:
1. Revitalisasi
sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang secara intensif perlu
dikoordinasikan dengan pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten;
2. Penumbuhan
dan penguatan lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan posisi tawar
petani dan nelayan;
3. Penyederhanaan
mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan hambatan usaha pertanian;
4. Pendidikan
dan pelatihan sumberdaya manusia pertanian (a.l. petani, nelayan, penyuluh dan
aparat pembina);
5. Perlindungan
terhadap petani dari persaingan usaha yang tidak sehat dan perdagangan yang
tidak adil; dan
6. Pengembangan upaya pengentasan kemiskinan.
Usaha Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
-
Membuat sektor agribisnis menjadi menarik
-
Meningkatkan
pengetahuan petani
-
Memperkenalkan
tekhnologi tinggi maupun tekhnologi tepat guna
-
Membuat
zonanisasi produksi
-
Menyediakan
bibit unggul yang berkelanjutan
-
Menurunkan
dan mempermudah untuk mendapatkan sarana pertanian
-
Mempermudah
birokrasi dalam penyaluran pupuk (bersubsidi)
-
Menurunkan
pajak
-
Memberi
subsidi
-
Memperbaiki
/ menambah insprastruktur (jalan, sumber
air)
-
Meningkatkan
kemampuan kelompok / membentuk kelompok
-
Memperbanyak
informasi – informasi pertanian melalui media massa
-
Mengoptimalkan
petugas – petugas lapangan
-
Mendayagunakan
organisasi pertanian (HKTI , Kontak
Tani)
-
Meningkatkan
dan memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi
-
Membina
dan memfasilitasi perusahaan yang mau dan mampu bekerjasama dengan yang terkait dan
khususnya petani
-
Mencetak
manusia berkualitas (secara fisik maupun spiritual, yang mempunyai keseimbangan
ilmu pengetahuan, moral dan etika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar